Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2012

Hell's Kitchen

Saya menyesal setengah mati (untungnya tidak sampai mati) karena tidak dapat menonton konser Dream Theater , hari Sabtu (21/4) kemarin. Dream Theater adalah band metal progresif yang sangat saya senangi sejak pertama kali saya mengenalnya delapan tahun lalu. Cukup miris juga tidak dapat melihat mereka menghentak Ancol dengan musik keras yang berseni dan sarat skill. Untuk menghibur diri, saya mendengarkan musik-musik mereka dari album pertama, When Dream and Day Unite , sampai album terakhir, A Dramatic Turn of Events .   Saya jadi terinspirasi untuk menulis setelah mendengarkan  Hell's Kitchen .  Hell's Kitchen adalah musik instrumental Dream Theater yang menurut saya benar-benar progresif. Mendengar  Hell's Kitchen, saya jadi teringat diskusi yang tidak selesai dengan seorang dosen kira-kira setahun lalu mengenai Walter Rauschenbusch dan Gerakan Injil Sosial. Apa hubungannya dengan  Hell's Kitchen ? Rauschenbusch adalah tokoh Gerakan Injil Sosial di Amerika Serikat

Crossing the Rubicon

Belakangan ini, saya sering melihat mobil Jeep Rubicon melintas di jalanan Jakarta. Mobil itu cukup keren menurut saya. Ya, mobil Jeep yang pada masa Perang Dunia II menjadi kendaraan para tentara Amerika ini, sekarang sudah banyak jenisnya. Salah satunya adalah  Rubicon. Kalau sepengetahuan saya sih , Rubicon adalah nama kuno Latin untuk sebuah sungai kecil di Italia sebelah utara. Pada zaman Republik Romawi, hukum melarang semua jendral menyeb e rangi sungai ini dengan pasukan siaga untuk melindungi negara dari ancaman militer internal. Jendral yang menyeberangi Rubicon dengan pasukan dianggap melanggar hukum dan melawan republik. Julius Caesar dikenal sebagai jendral Romawi yang berani menyeberangi sungai Rubicon pada 49 SMB untuk memperjuangkan hak para tentara Romawi yang dipermainkan para senator. Dengan menyeberangnya Caesar beserta pasukannya, ia menimbulkan sebuah konflik militer yang tak terelakkan. Ini konsekuensi yang harus ditanggungnya karena menyeberangi sungai

The Partaker

Mengapa   partaker ?   Partaker   adalah kata benda yang diturunkan dari kata kerja   partake , yang artinya "mengambil bagian." Jadi, partaker dapat diterjemahkan "pengambil bagian" atau "orang yang mengambil bagian." Mengambil bagian dalam apa? Ini yang perlu dijelaskan. Partaking, partisipasi, atau ambil bagian sering kita lihat dalam kerangka sebuah kegiatan. Misalnya, saya mengambil bagian atau berpartisipasi dalam upacara bendera di sekolah, atau saya mengambil bagian dalam perkumpulan tertentu. Namun, mengambil bagian yang saya maksud di sini adalah mengabil bagian dalam Allah, dalam persekutuan Allah. Dalam kekristenan, teruma kekristenan Timur, berpartisipasi atau mengambil bagian dalam Allah menjadi konsep yang penting dan merupakan tujuan kehidupan manusia. Allah menciptakan manusia dan ciptaan lainnya untuk mengambil bagian dalam persekutuan ( koinonia ) dengan Allah. Namun, tujuan ini dirusak oleh dosa. Dosa ( hamartia ) berarti meleset,